
Honda F20 engine (Honda builder’s hanbook)
Assalamu’alaikum wR wB
Bro Pembaca kalau bicara horsepower ataupun torsi maka didalam benak saya yang awam ini adalah dari besarnya kubikasi atau engine displacement. Semakin besar CC semakin besar power dan torsi dihasilkan.
Tentu benar
dengan adanya frasa “no replacement for displacement”. Tapi beberapa
faktor lain juga berpengaruh terhadap performa engine. Seperti yang kita
sudah fahami engine tidak lain seperti sebuah pompa udara. Sederhana
nya udara dihirup oleh seher (piston) masuk melalui karburator/throttle
body untuk bercampur dengan bensin dan menuju ke dalam silinder via klep
intake. Terjadilah ledakan di ruang bakar dimana energi panas berupa
gas hasil pembakaran yang memuai dan bertekanan tinggi mendorong piston
bergerak ke arah bawah. Semakin besar cylinder pressure terbangun sejak
api pertama kali dinyalakan (ignite) sebelum TDC semakin kuat ledakan
(combustion pressure) memuncak pada 12-14 atau 20 derajat rotasi
crankshaft setelah melewati TDC. Hal tersebut menentukan volumetric
efficiency (VE) yang diciptakan engine.
Engine
motor dengan volume statik 600cc mampu secara aktual menghirup (ingest)
volume udara sebesar 600cc pada satu kali kerja cycle engine 4-tak yaitu
dua kali revolusi crankshaft 720 derajat, maka engine tersebut
mempunyai VE 100%. Karena adanya faktor friksi dan beban lain yang
menjadi parasit memberatkan engine, VE umumnya tidak mencapai 100%.

Mercedes-Ilmor V10 cylinder 3000cc (motorsport)
Engine DOHC
standard normally aspirated (NA) biasa nya mempunyai VE antara 75%-85%.
Engine yang telah dimodifikasi untuk balap mencapai 90 sampai 100%
lebih. Engine Formula one normally aspirated di era V10 cylinder 3000cc dan V8 2400cc katanya bisa menghasilkan VE sampai 140%! luarbiasa. Seperti tim Mclaren menggunakan mesin Mercedes-Ilmor power lebih dari 930 hp pada range putaran 19000 rpm!.

Engine volumetric efficiency nv = udara aktual yg masuk ke silinder (cc) : volume statik silinder (cc) x 100
Udara aktual yang masuk ke silinder dipengaruhi oleh :
* Engine RPM
* Tekanan atmosfir
* Temperatur udara yang menentukan air density
* Rasio kompresi piston
* Geometry dari klep intake/exhaust, valve lift, size dan valve timing.
Meningkatkan
VE artinya mempercepat masa aliran udara atau airflow masuk ke dalam
silinder sesuai dengan rpm yang direncanakan. Misalkan mobil balap
pasang camshaft dengan profil agresif membangun power band pada putaran
7000 – 9500 rpm. Supaya target itu tercapai komponen engine lainnya juga
harus sanggup mendukung airflow mengisi pada putaran tersebut, seperti :
* saluran (port) masuk dan keluar (intake/exhaust) cylinder head.
* klep intake/exhaust.
* Jarak dari ujung intake tract ke klep intake.
* Size venturi throttle body.
* Panjang velocity stacks. Beroperasi pada rpm tinggi perlu velocity yang pendek.
* Diameter pipa header, pipa kolektor dan tabung (cansiter) knalpot.
Intake/exhaust port dansize klep in/ex adalah bagian dari pekerjaan porting cylinder head. Keahlian seorang engine builder ditentukan pula melalui seberapa ampuh cylinder head yang dia hasilkan.
VE engine
dapat pula di tingkatkan melalui sistim induksi bertekanan (force
induction) seperti turbocharger dan supercharger. Dengan sistim induksi
dimungkinkan VE bertambah lebih dari 50% dari standard. Sebagai contoh
engine mobil rally grup B yang sudah diskontinu karena
terlalu membahayakan keselamatan pengendara, navigator dan juga
penonton. Engine turbocharger mobil rally grup B Audi Sport Quattro 5 silinder dengan kapasitas 2133cc menghasilkan 590 hp pada tekanan atau boost 17.1 psi. Lainnya yang fenomenal adalah engine mobil F1 BMW M13 4 silinder 1499cc era tahun 80 an mencapai 1400 hp! dengan tekanan turbo sebesar 5.5 bar atau sekitar 73.5 psi. Power sebesar itu di set untuk sesi kualifikasi. Tapi bahasan kali ini sebatas pada mesin normal aspirated saja.
Meningkatkan
volumetric efficiency VE yaitu dengan cara menambah kuantitas volume
udara yang masuk ke silinder, biasanya pro engine tuner mulai pada
bagian port intake/exhaust dan klep intake/exhaust cylinder head.
Kemudian penggantian camshaft dengan angka durasi, valve lift dan
overlap lebih dari standard. Profil camshaft menentukan kapan klep
intake/exhaust membuka dan menutup. Durasi representasikan berapa lama
klep intake/exhaust dalam posisi terbuka juga berapa jauh bukaan (valve
lift) klep intake dan exhaut terangkat dari dudukan klep atau valve
seatnya. Faktor tersebut banyak mempengaruhi karakteristik power
delivery dan volumetric effiency.
Intake dan
exhaust port cylinder head seperti pada area cross sectional dan radius
belokan di atas valve seat menjadi sorotan dikoreksi. Diameter atau luas
pada bagian itu harus mampu membuat airflow bergerak cepat pada rpm
yang di inginkan. Engine tuner akan memperbesar luas nya apabila
ternyata kurang.
Cylinder
head standard biasanya ada bagian kasar akibat proses casting yang
mempengaruhi airflow. Untuk mereduksinya dilakukan grinding supaya
dinding port menjadi halus, sekalian juga di polish.
Cut angle valve seat di tambah lagi misalkan 30-45-60 derajat
atau lebih untuk optimalkan airflow melewati area itu pada saat klep
intake posisi open. Kecepatan airflow konstan maka kepadatan udara (air
density) tetap stabil. Dengan
tradisionil single angle akan menciptakan turbulensi ketika klep membuka
tentunya mempengaruhi kelancaran airflow masuk ke dalam silinder. Klep
dengan single angle tidak akan efektif meningkatkan VE engine. Semakin
banyak angle dudukan klep airflow semakin bagus. Silinder head paling
menentukan nafas engine untuk menghasilkan power dan torsi. Engine
dengan keterbatasan intake/exhaust port tidak akan mencapai VE maksimum.

valve & valve seat 3 angle valve job (v8wizard)
Perubahan
pada intake/exhaust port cylinder head tentunya disesuaikan dengan
peruntukan engine nantinya. Apakah modifikasi untuk balapan atau untuk
performa pemakaian di jalan raya (street performance). Kedua engine itu
memerlukan letak powerband pada rpm yang berlainan. Para engine tuner
berpengalaman sudah mempunyai log book terhadap modifikasi cylinder head
yang menentukan hal seperti :
* Seberapa banyak porting dilakukan pada intake/exhaust port berdasarkan kebutuhan.
* Berapa ukuran klep intake-exhaust dan valve lift sesuai dengan rencana rpm beroperasi.
Engine
motor 1000cc untuk balap biasanya torsi maksimum dan horsepower di
optimalkan oleh engine tuner muncul pada rpm tinggi, misalkan di
11000-12000 rpm. Sedangkan mesin untuk pemakaian street performance
ditentukan letak torsi dan HP maksimum pada kisaran 7000-10000 rpm.
Karena pada range putaran tersebut dianggap paling sesuai untuk situasi
pemakaian di jalan raya (street use). Memanfaatkan dorongan torsi pada
putaran bawah dan menengah memerlukan diameter intake/exhaust port yang
tidak terlalu besar agar airflow bergerak cepat kedalam silinder.
Sebaliknya kalau diameter port terlalu besar mengakibatkan aliran udara
menjadi lambat tentunya memberi efek negatif terhadap masa airflow jadi
tidak maksimum. Power dan torsi dihasilkan jadi kurang berdaya artinya
engine tidak mencapai VE optimal sesuai dengan rpm yang di inginkan.
Profil
camshaft sangat menentukan karakteristik engine dengan itu cylinder head
yang sudah di modifikasi melalui proses porting oleh tuner untuk
pemakaian balap tidak akan efektif atau cocok lagi apa bila camshaft
yang digunakan mempunyai profil bukan untuk balap. Karena airflow
dihasilkan melalui saluran intake/exhaust silinder head tersebut pasti
tidak akan tepat memenuhi seperti dibutuhkan silinder pada putaran
seharusnya.
Motor Honda CBR1000RR
standard camshaft intake durasi 244 derajat, klep open 21 derajat
sebelum TMA close 43 derajat setelah TMB, max lift 9.3 mm. Camshaft
exhaust durasi 235 derajat, klep open 41 derajat sebelum TMB close 14
derajat setelah TMA, max lift 8.4 mm. Jika camshaft diganti dengan
profil untuk race merk Webcam dengan durasi intake 248
derajat dan exhaust 240 derajat. Max lift klep intake 9.6 mm, max lift
klep exhaust 8.89 mm, engine akan lebih semangat menghasilkan max torsi
dan power di putaran tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan airflow lebih
besar oleh camshaft tersebut maka melakukan cylinder head porting dan 3 –
5 angle valve job adalah hal yang tidak boleh dikesampingkan selain
juga menaikkan rasio kompresi statik piston.
Hal lainnya
adalah dengan menggunakan klep intake-exhaust dan stang piston (con
-rod) berbahan titanium. Dengan materi lebih ringan memungkinkan engine
berputar atau revving lebih cepat dan lebih tinggi lagi karena
berkurangnya masa mesin bergerak resiprokal (engine reciprocating mass).
Dengan bertambahnya rpm otomatis mendongkrak horsepower sampai pada rpm
tertentu yang direncanakan oleh tuner nya.
Besarnya
valve area (luas klep) intake dan exhaust baiknya menciptakan torsi dan
power terbesar tepat pada putaran yang di inginkan. Itu terkait beberapa
faktor :
* Semakin
besar size klep makin banyak airflow dihirup engine pada putaran
tinggi, membawa HP lebih digdaya. Tapi engine perlu waktu untuk mengisi
silinder, artinya torsi pada putaran bawah jadi lemah.
*
Besarnya klep intake perlu diperhatikan batasnya jangan sampai terlalu
dekat dengan dinding silinder yang merusak pola airflow ketika klep
posisi open. Juga jarak antara klep disisakan untuk valve seat.
* Makin kecil size klep semakin kuat torsi dan HP pada putaran rendah-tengah. Disebabkan kecepatan airflow sudah tinggi.
*
Exhaust valve yang besar akan mempercepat gas hasil pembakaran keluar
dan segera di isi oleh campuran udara/bbm dari intake di putaran tinggi.
*
Exhaust valve area terlalu besar akan mengambil potensi intake valve
area. Biasanya engine performa tinggi memiliki exhaust valve area
sebesar 80% dari intake valve area.
High revving engine B16B inline 4 cylinder 1595cc TWIN CAM dengan bore 81 mm x stroke 77 mm, intake valve 33 mm, exhaust valve 28 mm. Engine B16B jadi sumber tenaga mendorong mobil Honda Civic sanggup menyemburkan power 185 PS @8200 rpm, torsi 181.4 Nm @7500 rpm.
Profil camshaft yang agresif dan besarnya ukuran in/ex valve area yang
disediakan, menjadikan engine senang di genjot naik ke putaran tinggi
Besarnya
diameter karburator atau throttle body, velocity stacks, diameter dan
panjang intake manifold runner juga diameter dan panjang header maupun
bentuk canister knalpot menyumbang faktor VE. Engine pada prinsipnya
bekerja satu paket dimana part dan komponen lainnya saling mendukung.
semoga berguna..
semoga berguna..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar