Tips Stroke Up, Rasio Setang Seher

Assalamu’alaikum wR wB
Mekanik drag bike dan balap liar banyak sekali yang main stroke up gila-gilaan. Aksi naik stroke edan ini ternyata ada aturannya. Supaya didapat komposisi ideal dan menghasilkan power balance.

Untuk naik stroke extreme, harus ada yang diperhatikan. Menyangkut hubungan antara panjang setang seher yang digunakan dengan stroke atau langkah seher. Harus mengacu perancangan mesin. Atau biasa dibilang conrod ratio (conecting rod ratio).

Bahasa lokalnya rasio setang seher. Formula atau rumusnya yaitu:

Panjang setang seher

Conrod ratio = -------------------------

Langkah seher (stroke)

Kondisi ideal, nilai perbandingan atau rasio yang dianjurkan antara 1,5 : 1 sampai dengan 1,75 : 1.

Misalkan Yamaha Mio dengan langkah seher atau stroke 70 mm. Menggunakan setang seher motor 2-tak milik K-125. Panjang setang seher ini 117 mm.

Maka conrod ratio yaitu:

                          117
Conrod ratio = ---------
                          70

Conrod ratio = 1,67 : 1

Sesuai dengan teori yang menganjurkan 1,5 : 1 sampai dengan 1,75 : 1. Berarti stroke up dan setang seher yang digunakan memenuhi syarat.

Inilah alasan kenapa motor dengan stroke panjang selalu menggunakan setang seher panjang juga. Yang dikejar adalah mencari ratio setang yang ideal.

Karena di pasaran setang seher yang panjang untuk 4-tak jarang keberadaannya, maka sering diaplikasi juga setang seher 2-tak di mesin 4-tak.

Namun demikian tetap ada perlakuan khusus dalam memasang dan mengaplikasinya. Setang seher panjang punya kecenderungan piston bergerak lebih lama menuju TMA (Titik Mati Atas) dan berada di TMA juga mempunyai periode lebih lama dari setang seher pendek (standar).

Oleh karena itu apabila patokan standarnya klep isap membuka lebih awal, maka akan kehilangan tenaga pada putaran rendah. Misal sebelum memakai setang panjang durasi klep isap membuka 34 sebelum TMA dan menutup 56 setelah TMB (Titik Mati Bawah).

Maka diusahakan dengan memakai setang panjang harus kita ubah. Klep in membuka 30 sebelum TMA dan menutup 58 setelah TMB.

Jadi, klep isap membuka lebih lambat 2 derajat. Ini guna mendongkrak putaran bawah agar tidak hilang, karena laju piston menuju TMA juga lebih lambat, agar sinkron.

Penggunaan setang seher panjang juga ada beberapa keuntungan. Koefisien gesek piston ke boring silinder lebih ringan, dikarenakan nilai sudut setang terhadap boring lebih besar (lebar).

Kelebihan lain apabila piston berada di TMB, piston tetap terindungi di dalam boring atau liner. Pantat piston tidak sampai lepas dari liner.

Sehingga kondisi piston lebih terjaga dan awet. Karena tetap berada dalam liner, apabila keluar dari liner (ujung bagian bawah piston), maka piston akan mengalami stress. Meski seher hanya nongol dari boring 1 atau 1,5 mm.

Menggunakan setang seher 2-tak juga ada kelebihan lain. Punya big end cukup kecil dibanding punya 4-tak. Sehingga posisi pen kruk as di bandul kruk as bisa digeser lebih keluar. Bisa mendapatkan kenaikan stroke yang panjang.

PILIHAN SETANG SEHER 2-TAK

Untuk mendapatkan stroke besar harus diimbangi pemakaian setang seher panjang. Seperti setang seher K-125 asli Jepang. Merek yang aslinya yaitu Tenki Japan. Panjangnya 117 mm.

Pilihan lain setang seher panjang milik motor dua tak lokal. Punya Kawasaki Ninja 150 panjangnya 104 mm, Yamaha RX-King 100 mm dan RX-Z 105 mm. Diukur dari titik tengan big end dan titik tengah pen seher, semoga berguna.